Home > News

PKBM Paku Bumi Ramai Diminati Warga Cianjur untuk Dapatkan Ijazah Lewat Pendidikan Nonformal

Kegiatan belajar ini dapat terwujud melalui sinergi antara pemerintah daerah dengan PKBM Paku Bumi guna menelurkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing melalui penyelenggaraan pendidikan kesetaraan.
Salah satu sosialisasi Program PKBM Paku Bumi ke Masyarakat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Foto: PKBM Paku Bumi)
Salah satu sosialisasi Program PKBM Paku Bumi ke Masyarakat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Foto: PKBM Paku Bumi)

NEWS -- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi salah satu andalan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, untuk mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pasalnya, berdasarkan sejumlah data, rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Cianjur masih ada di kisaran 7,2 atau setara kelas 1 sekolah menengah pertama (SMP).

Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Disdikpora Kabupaten Cianjur, Jajang Sutisna, mengatakan, PKBM merupakan bentuk pendidikan nonformal yang diarahkan untuk kesetaraan bagi masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan formal.

Salah satu PKBM di Kabupaten Cianjur adalah PKBM Paku Bumi yang ramai diminati oleh warga Desa Cintaasih, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, untuk menempuh pendidikan nonformal bagi warga yang tertinggal mendapatkan ijazah.

Kegiatan belajar ini dapat terwujud melalui sinergi yang terjalin antara pemerintah daerah dengan PKBM Paku Bumi guna menelurkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing melalui penyelenggaraan pendidikan kesetaraan.

Ketua PKBM Paku Bumi, M. Fajar M., S.T mengatakan, setiap tahunnya PKBM Paku Bumi dengan senang hati selalu mengelola dan membantu warga yang tertinggal dalam hal pendidikan. Wajar bila saat ini peserta didik yang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dari berbagai jenjang mulai dari usia muda, remaja, dan sudah dewasa. Seperti kejar paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA).

"Sehingga peserta didik yang mengikuti kegiatan belajar di tahun ini telah mencapai 361 orang," ujar Fajar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/2/2024). "Selain itu kami memperhatikan kualitas tutor di PKBM, secara otomatis pendidikan nonformal yang sedang kami lakukan bisa menekan angka putus sekolah di Kabupaten Cianjur."

Fajar lantas berterima kasih kepada pemerintah pusat maupun kabupaten yang telah menyalurkan Biaya Operasional Pendidikan untuk menunjang siswa-siswi yang mengikuti KBM dan meningkatkan skill para tutor pendidikan di PKBM Paku Bumi.

Sejauh ini, lanjut Fajar, secara langsung PKBM Paku Bumi turut membantu Pemda Cianjur dalam menaikkan IPM di bidang pendidikan sehingga angka putus sekolah tahun 2023 di Cianjur menurun sampai 63 persen.

× Image