![]() |
Tangkapan Layar Anime Boku no Hero Academia Vigilante. |
My Hero Academia kini memiliki dua versi dengan banyak perbedaan mencolok, yakni seri utama dan spin-off Vigilantes yang berakhir Vigilantes pada 28 Mei 2022 lalu. Keduanya berbagi tema serupa, yaitu aksi superhero yang melawan supervillain dengan kekuatan Quirk, namun masing-masing menyajikan pandangan berbeda tentang cara membela kebenaran.
Jika kamu penggemar My Hero Academia, tentu sudah sangat familiar dengan cerita Deku, All Might, dan para hero di SMA U.A. Namun, ada juga cerita spin-off yang tidak kalah seru dan bahkan terasa lebih gelap dari cerita utama, yaitu My Hero Academia: Vigilantes (Boku no Hero Academia: Vigilante). Vigilantes mengisahkan masa sebelum Deku dan All Might menjadi pahlawan terkenal. Meskipun banyak yang belum mengetahui spin-off ini, ceritanya menawarkan plot yang lebih mendalam, penuh dengan aksi malam yang penuh strategi, serta karakter-karakter yang lebih kompleks.
Vigilantes berfokus pada dunia sebelum sistem hero resmi di Jepang dimulai. Di sini, kemampuan Quirk mulai bermunculan, namun belum ada regulasi yang jelas. Banyak orang yang menyalahgunakan Quirk mereka untuk kejahatan, sementara beberapa mencoba menegakkan keadilan dengan cara ilegal. Salah satu karakter utama, Koichi, adalah seorang vigilante yang tidak memiliki Quirk, tetapi menggunakan kecerdikan, fisik, dan teknologi untuk melawan kejahatan di lingkungannya. Konsep dunia Vigilantes ini memberikan nuansa yang lebih gelap dan realistis, di mana para "hero" harus beroperasi di bawah radar dan menghadapi ancaman dengan cara licik.
Salah satu daya tarik utama dalam Vigilantes adalah pengembangan karakter yang lebih mendalam. Koichi, yang awalnya hanya pria biasa, berkembang menjadi sosok yang penuh dengan konflik internal dan motivasi pribadi. Dia bukan hanya seorang pahlawan dengan kekuatan luar biasa, melainkan manusia biasa yang berjuang untuk menegakkan keadilan meski tanpa Quirk. Selain itu, penggemar MHA juga dapat menggali latar belakang lebih dalam dari karakter-karakter ikonik seperti Stain dan Midnight yang sebelumnya hanya muncul sebagai figuran dalam cerita utama.
Perbedaan terbesar antara kedua seri manga ini terletak pada prinsip para tokoh utama. Jika Deku dan teman-temannya dalam My Hero Academia berambisi menjadi pahlawan profesional, para karakter di Vigilantes adalah pahlawan tak berlisensi yang beraksi di luar sistem hukum. Para superhero dalam My Hero Academia harus memiliki lisensi untuk bertindak, yang dikeluarkan oleh Hero Public Safety Commission setelah melewati ujian ketat. Sementara itu, vigilante beroperasi di luar hukum dan bisa dianggap menyalahgunakan Quirk mereka.
Meski demikian, para vigilante tetap memiliki peran penting, terutama saat para superhero profesional tidak dapat merespons keadaan darurat. Salah satu contoh karakter utama Vigilantes, Koichi Haimawari alias The Crawler, menjadi vigilante karena terlambat mengikuti ujian masuk sekolah superhero. Meski tidak memiliki lisensi, ia tetap menjaga keamanan di sekitar lingkungannya.
Karakter-karakter dalam Vigilantes memiliki alasan yang berbeda untuk memilih menjadi vigilante. Misalnya, Chizome Akaguro/Stendahl menjadi vigilante karena kecewa dengan teman-temannya yang mengejar status superhero demi uang dan ketenaran. Sementara itu, Iwao Oguro/Knuckleduster menjadi vigilante setelah pensiun dari posisi superhero profesional untuk mencari anaknya yang hilang, yang diculik oleh sebuah organisasi.
Selain itu, Vigilantesjuga menampilkan beberapa cameo dari karakter-karakter MHA, yang semakin memperkaya cerita dan memberi pengalaman berbeda bagi pembaca. Kehadiran mereka memberikan perspektif baru tentang karakter-karakter yang ada dalam My Hero Academia, sekaligus memperdalam pengalaman membaca manga tersebut.
Dengan perbedaan-perbedaan ini, kedua seri manga ini menawarkan pengalaman yang berbeda meski mengusung tema yang serupa. Sementara My Hero Academia menyajikan kisah tentang pahlawan profesional, Vigilantes mengajak kita melihat sisi gelap dari dunia hero, di mana para vigilante berjuang tanpa lisensi dan tanpa aturan yang jelas.