RajaBackLink.com

Kiyotaka Oshiyama, Sutradara Anime Look Back, tak Berminat Adaptasi Manga Goodbye Eri

Volume cover Manga One-Shot 'Goodbye, Eri' 

Kiyotaka Oshiyama  dikenal sebagai sutradara serial Flip Flappers dan adaptasi manga Look Back, serta karyanya sebagai desainer. Saat ini ia menjalankan studionya sendiri, Studio Durian (Anda tak salah baca).

Dikutip dari akun Instagram @Otaku Anime Indonesia, sutradara dari film anime Look Back ini mengungkap jika dirinya tidak berencana untuk mengadaptasi one-shot 'Goodbye, Eri' karya Tatsuki Fujimoto. Hal ini disebabkan Oshiyama merasa gaya penyutradaraannya mungkin tidak selaras dengan nada ceritanya.

Look Back merupakan film anime layar lebar yang diangkat dari manga one-shot garapan Tatsuki Fujimoto. Ia merupakan seorang mangaka yang dikenal luas lewat Chainsaw Man.

Look Back adalah manga web one-shot Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Tatsuki Fujimoto. Manga ini diterbitkan di Shonen Jump+ milik Shueisha pada bulan Juli 2021.

"Look Back" menceritakan kisah seorang siswa bernama Ayumu Fujino yang memiiki bakat menggambar manga, dan mendapat banyak pujian dan penghargaan. Suatu hari, Fujino mendapat pesaing bernama Kyomoto, seorang siswa kelas empat yang juga berbakat seperti dirinya.

Namun CEO dari studio MAPPA, Manabu Otsuka berminat untuk mengadaptasi semua karya dari Tatsuki Fujimoto, termasuk Goodbye, Eri. MAPPA Co., Ltd. adalah sebuah studio animasi asal Jepang yang didirikan pada tahun 2011 oleh Masao Maruyama, pendiri dan mantan produser Madhouse. "MAPPA" merupakan akronim dari Maruyama Animation Produce Project Association.

Goodbye, Eri' adalah manga web one-shot Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Tatsuki Fujimoto. Ini dirilis di situs web Shonen Jump+ pada April 2022 dan diterbitkan dalam bentuk cetak pada Juli 2022.

Anime ini menceritakan tentang remaja bernama Yuta Ito menerima smartphone untuk ulang tahunnya. Tak lama setelah membuka hadiahnya, ibu Yuta yang sakit parah menugaskannya untuk memfilmkan Yuta dan membuat film tentang Yuta jika dia meninggal. Setelah dia meninggal, 

Yuta menayangkan perdana film tersebut di sekolahnya tetapi mendapat cemoohan keras atas keputusannya untuk mengakhiri film tersebut dengan dia melarikan diri dari rumah sakit yang meledak. Diintimidasi dan dikucilkan, Yuta memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari atap rumah sakit ibunya. 

Dia dihentikan oleh seorang gadis bernama Eri, yang mengungkapkan bahwa dia sebenarnya menyukai filmnya dan mendesaknya untuk membuat film lain. Keduanya bekerja sama untuk mewujudkan hal ini, bergantian antara produksi dan maraton berbagai film untuk mendapatkan inspirasi dan pendidikan.

Mereka memutuskan untuk membuat film tersebut menjadi semi-dokumenter tentang diri mereka sendiri, tetapi dengan berbagai elemen yang berlebihan dan fiksi, yang paling menonjol adalah gagasan bahwa Eri adalah seorang vampir.

(Damar Pratama/berbagai sumber)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.