Di Akhir Cerita, Deku Gagal Jadi Pahlawan Nomor 1 karena Kehilangan One For All
Panel Terakhir Manga Boku no Hero Academia. |
Deku adalah nama panggilan dari Izuku Midoriya, karakter utama dalam manga dan anime My Hero Academia karya Kohei Horikoshi. Izuku Midoriya adalah seorang remaja yang sejak kecil bercita-cita menjadi pahlawan seperti idolanya, All Might. Meskipun awalnya ia lahir tanpa kekuatan (Quirk), ia akhirnya mendapatkan One For All, sebuah Quirk kuat dari All Might, yang memberinya kemampuan super.
Deku dikenal karena tekadnya yang kuat, sikap altruistik, dan dedikasinya untuk menjadi pahlawan yang baik. Perjalanan karakternya melibatkan pelatihan intensif, menghadapi berbagai tantangan, dan bertarung melawan penjahat untuk melindungi dunia.
Sejak awal seri, Deku selalu mengisahkan bahwa cerita ini adalah perjalanan dirinya untuk menjadi pahlawan terbesar. Karena narasi tersebut, banyak penggemar yang mengira bahwa Deku akan menjadi pahlawan nomor satu. Namun, seluruh cerita My Hero Academia sebenarnya adalah kilas balik tentang perjalanan Deku menjadi pahlawan hebat.
Di akhir seri, Horikoshi menghadirkan plot twist yang mengejutkan: Deku ternyata tidak menjadi pahlawan nomor satu, melainkan rivalnya, Bakugo, yang meraih posisi tersebut. Hal ini jelas di luar dugaan, mengingat Deku selalu dianggap sebagai calon penerus All Might dan pewaris One For All, berbeda dengan banyak serial shounen di mana protagonisnya biasanya menjadi yang terkuat di akhir cerita.
Dalam dunia heroik yang penuh tantangan dan pertarungan, Deku menghadapi sebuah dilema besar yang menghalanginya untuk menjadi pahlawan nomor satu. Salah satu alasan utama dari situasi ini adalah kehilangan Quirk berharga, One For All, pada pertarungan terakhir melawan Tomura Shigaraki. Dalam usaha untuk menghancurkan Shigaraki dari dalam, Deku memutuskan untuk mentransfer One For All kepada musuhnya.
Langkah berani Deku ini, meskipun berhasil mengalahkan Shigaraki, membawa konsekuensi besar: Deku harus melepaskan One For All. Quirk ini merupakan kekuatan yang sangat signifikan, karena kehadirannya telah memainkan peran kunci dalam membawa perdamaian kepada dunia. Tanpa One For All, Deku kehilangan kekuatan yang bisa menjadikannya sebagai pahlawan nomor satu.
Kehilangan One For All bukan hanya merupakan kehilangan kekuatan, tetapi juga merupakan kerugian besar bagi Deku yang memiliki potensi untuk menjadi pahlawan terhebat. Dengan One For All, mungkin saja Deku dapat mencapai puncak kepahlawanan yang selama ini diimpikannya. Namun, meskipun tidak lagi memiliki Quirk tersebut, pengorbanan Deku tetap menunjukkan dedikasi dan keberanian yang luar biasa dalam perjuangannya melawan kejahatan.
(Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)
Post a Comment