Keberadaan PAFI Kian Penting dalam Dunia Farmasi di Indonesia
Ahli farmasi/ilustrasi. (Foto: Pixabay) |
JAKARTA -- Ahli Farmasi Indonesia sudah ada sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945. Para ahli farmasi ini berjuang bahu membahu dengan semua golongan masyarakat untuk melenyapkan penjajahan dari muka bumi Indonesia, serta turut aktif mempertahankan NKRI dan kemudian ikut serta dalam pembangunan masyarakat dan negara.
Oleh karena itu, dikutip dari laman resmi pafisidoarjo.org, belum lama ini, Ahli Farmasi Indonesia merupakan salah satu potensi pembangunan yang tidak pernah absen dalam perjuangan pembangunan negara. Sebagai salah satu potensi pembangunan sesuai fungsinya, Ahli Farmasi Indonesia selain tugas keseharian, tetap ikut serta mempertinggi taraf kesejahteraan umum, khususnya di bidang kesehatan masyarakat dan farmasi.
Pada 13 Februari 1946, di Yogyakarta dibentuklah suatu organisasi yang dinamakan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) sebagai wadah untuk menghimpun semua tenaga yang bakti karyanya di bidang farmasi.
PAFI dan Pengurus Pusat PAFI berkedudukan di wilayah NKRI yang berazaskan Pancasila. PAFI adalah organisasi profesi yang bersifat kekaryaan dan pengabdian. PAFI pun berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalisme apoteker di Indonesia.
Profesi di bidang kesehatan tidak hanya melibatkan dokter dan perawat, melainkan juga memerlukan dukungan vital dari tenaga farmasi.
PAFI pun merupakan salah satu organisasi penting dalam dunia farmasi di Indonesia. PAFI didirikan dengan tujuan untuk menghimpun para tenaga ahli farmasi dari seluruh Indonesia. Meskipun memiliki cabang di berbagai daerah, struktur organisasinya tetap terpusat.
PAFI memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI. Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur termasuk di pafikotasidoarjo.org, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, dan Lampung.
Ada pula cabang di Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Anggota PAFI berasal dari berbagai profesi apoteker serta ahli farmasi yang memenuhi syarat keanggotaan. Para ahli farmasi mendapatkan berbagai manfaat seperti akses ke program pendidikan berkelanjutan, diskon untuk produk dan layanan farmasi, serta representasi dalam isu-isu yang mempengaruhi profesi farmasi.
PAFI memiliki empat tujuan utama:
- Mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia
- Memajukan sektor farmasi di Indonesia
- Meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Berikut adalah struktur organisasi PAFI Pusat:
* Ketua Umum: Budi Djanu Purwanto, SH, MH
* Wakil Ketua Umum: I Made Pasek Swarya Yasa, A.Md.Farm
* Bendahara: Ni Nyoman Noni, Amd. Farm
* Sekretaris I: Erlina Dwi Handayani, A.Md.Farm
* Sekretaris II: Ni Komang Ristayani
* Seksi Organisasi: I Komang Harris Wijaya, A.Md.Farm
* Seksi Pendidikan: Dewa Gede Andika Pramartha
* Seksi Usaha dan Kesejahteraan: Ni Nyoman Trisna Ayu Andani
* Seksi Informasi dan Teknologi: Ni Made Erlina Widyasari, A.Md.Farm
Sejak didirikan, PAFI telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan sektor farmasi di Indonesia. Organisasi ini berperan dalam meningkatkan kualitas layanan kefarmasian serta melindungi kepentingan apoteker di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai PAFI, bisa mengakses situs resminya di pafisidoarjo.org.
(nnn)
Post a Comment