RajaBackLink.com

Inilah Perbedaan Paling Mencolok Godzilla Minus One dan Monsterverse New Empire

  (Cuplikan Film Godzilla Minus One).

                                       

Pada Maret 2024 lalu, dunia perfilman dihebohkan dengan kemenangan "Godzilla Minus One" di Oscar 2024 untuk kategori "Best Visual Effects", mengalahkan film-film seperti "The Creator" (2023), "Guardians of the Galaxy Vol. 3" (2023), "Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One" (2023), dan "Napoleon" (2023). Meskipun hanya memiliki bujet produksi sebesar 12 juta dolar (sekitar Rp196 miliar), yang tergolong kecil untuk film dengan banyak CGI, "Minus One" berhasil menghadirkan efek visual yang luar biasa. Mungkin karena tenaga kerja di Jepang lebih murah daripada di Amerika.

Aspek Godzilla Minus One yang paling banyak mendapat pujian adalah drama kemanusiaannya yang menarik. Film ini tidak membuang waktu menunggu monster itu muncul; sebaliknya, ia membangun karakter menarik yang menjadi perhatian penonton, membuat keterlibatan mereka dalam aksi monster tersebut semakin memuaskan. Karakter telah menjadi masalah bagi Monsterverse sejak awal, karena manusia di dalamnya sering kali merasa terpinggirkan dari aksi monster tersebut. Acara TV Monarch: Legacy of Monsters telah menunjukkan beberapa peningkatan dalam karakter Monsterverse, tetapi Godzilla Minus One membuktikan bahwa karakter hebat termasuk dalam film blockbuster, dan juga di TV.

Satu perbedaan paling mencolok antara "Minus One" dan "The New Empire" adalah asal negara yang mengerjakannya. "Minus One" diproduksi oleh Toho, perusahaan Jepang yang memegang lisensi Godzilla, sedangkan "The New Empire" disutradarai oleh Adam Wingard dan diproduksi oleh Legendary Pictures, sebuah studio Hollywood yang berada di bawah Warner Bros. dan memegang lisensi MonsterVerse, franchise film kaiju di Hollywood.

"Minus One" disutradarai oleh Takashi Yamazaki, yang sebelumnya mengarahkan film-film seperti "Stand by Me Doraemon," "Lupin III: The First" (2019), dan "Dragon Quest: Your Story" (2019). Sementara itu, "The New Empire" disutradarai oleh Adam Wingard, yang juga menyutradarai "Godzilla vs. Kong" (2021), "Death Note" (2017), dan "Blair Witch" (2016).

Pendekatan kedua sutradara ini dalam pembuatan film juga mencerminkan latar belakang mereka. Takashi Yamazaki dikenal dengan gaya penceritaannya yang emosional dan berfokus pada karakter, sering kali membawa elemen nostalgia dan inovasi dalam animasi dan efek khusus. Karyanya di "Minus One" kemungkinan besar akan menekankan pada dampak sosial dan psikologis dari serangan Godzilla, menggabungkan elemen drama dengan aksi kaiju.

Sebaliknya, Adam Wingard memiliki reputasi dalam mengarahkan film-film aksi dan horor dengan pendekatan yang lebih intens dan berenergi tinggi. Dengan pengalaman dalam menyutradarai "Godzilla vs. Kong," Wingard diperkirakan akan membawa gaya visual yang dinamis dan pertarungan monster yang spektakuler dalam "The New Empire." Fokusnya mungkin lebih pada pertempuran epik dan efek visual yang memukau, sesuai dengan tradisi blockbuster Hollywood.

Dengan latar belakang produksi yang berbeda, "Minus One" dan "The New Empire" menawarkan pengalaman yang unik dalam franchise Godzilla, masing-masing mencerminkan budaya dan pendekatan kreatif dari negara asal mereka.

Meskipun keduanya menampilkan Godzilla, "Minus One" dan "The New Empire" memiliki fokus cerita yang berbeda. "Minus One" lebih menekankan pada kehidupan manusia yang diteror oleh Godzilla. Melalui karakter Koichi Shikihima, penonton diajak untuk merasakan perjuangan masyarakat Jepang yang berusaha bangkit setelah Perang Dunia II, namun justru harus menghadapi ancaman baru dari Godzilla.

Sebaliknya, "The New Empire" lebih fokus pada kisah monsternya, dengan karakter manusia hanya sebagai pelengkap cerita. Lebih mengejutkan lagi, "The New Empire" lebih banyak menyoroti Kong daripada Godzilla. Film ini menggambarkan bagaimana Godzilla dan Kong harus bekerja sama untuk mengalahkan Skar King, yang berencana membawa pasukannya dari Hollow Earth untuk menguasai permukaan Bumi.

Godzilla di "Minus One" dan "The New Empire" memiliki peran yang berbeda, dan desain karakter mereka juga mencerminkan peran tersebut.

Di "Minus One," Godzilla berperan sebagai penjahat utama dengan desain yang menyeramkan. Dia memiliki moncong cenderung bulat, kulit kasar, dan duri-duri yang tumbuh tidak beraturan di punggungnya, menambah kesan kekejaman dan ketakutan.

Sementara itu, Godzilla di "The New Empire" berperan lebih seperti seorang pahlawan atau anti-pahlawan. Desain karakternya tidak sejenak menyeramkan seperti di "Minus One." Godzilla di sini memiliki moncong yang tegas dan gagah, kulit yang lebih halus, dan duri-duri yang tumbuh dengan lebih teratur. Bahkan setelah Godzilla menyerap kekuatan Tiamat, duri-durinya memancarkan sinar magenta yang mempesona, menciptakan penampilan yang lebih spektakuler dan mengesankan.


(Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.