Karya Terbaik Maestro Manga Jepang Ozamu Tezuka Versi Jedadulu.Com
Sejumlah manga karya Ozamu Tezuka. |
Osamu Tezuka sering disebut sebagai "bapak manga" berkat karyanya yang sangat banyak. Dia dianggap sebagai seorang pionir dalam teknik dan genre-genre manga. Mengawali karier sebagai seorang dokter, Tezuka kemudian beralih menggambar manga. Sepanjang kariernya, Tezuka telah menghasilkan lebih dari 700 manga dalam sekitar 170.000 halaman.
Tezuka juga mendirikan studio animasi Mushi Pro, yang merupakan pionir animasi TV di Jepang. Hampir seluruh mangaka yang ada di Jepang saat ini mengagumi Osamu Tezuka bahkan menjadikannya inspirasi terbesarnya dalam membuat manga, seperti Fujiko F Fujio, pengarang Doraemon, dan Akira Toriyama, pengarang Dragon Ball.
Kali ini Jedadulu.com akan memberikan beberapa rekomendasi anime terbaik karya Ozamu Tezuka.
1. Astroboy
Jika mendengar kata Osamu Tezuka maka Astroboy akan menjadi karya pertama kali terlintas di kepala banyak orang. Manga ini menjadi cikal bakal budaya pop Jepang yang melahirkan Genre Shounen. Bahkan Osamu Tezuka menganimasikan sendiri manga dengan uang pribadinya pada tahun 1960-an. Osamu Tezuka dengan karya Astroboy-nya mampu menginspirasi mangaka lain pasca-Perang Dunia II untuk berkarya dan menjadi salah satu sektor yang mampu membangkitkan Jepang dari keterpurukan. Meski di tahun 2013 manga Astroboy ini pernah mendapatkan kecaman warga Jepang karena mempromosikan teknologi nuklir yang menjadi bahan bakar utama Astroboy.
Astro adalah robot muda yang memiliki kekuatan luar biasa, diciptakan oleh ilmwuan hebat bernama Dr. Tenma dengan wajah seperti anak sang ilmuwan yang telah tiada, Tobio. Jadi, robot itu untuk mengenang anaknya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan. Namun Dr Tenma membuang Astroboy karena dianggap tak bisa memberikan emosi dan perasaan yang sama dengan anaknya. Akhirnya Dr Tenma membuang Astroboy dan perjalanan Astro sebagai pemberantas kejahatan dimulai.
2. Message to Adolf
Seri manga yang dibuat oleh Osamu Tezuka ini berlatar sebelum, selama, dan setelah Perang Dunia II dan berpusat pada tiga pria bernama Adolf. Adolf Kamil adalah seorang Yahudi Ashkenazi yang tinggal di Jepang. Sahabatnya Adolf Kaufmann adalah keturunan Jepang dan Jerman. Adolf ketiga adalah Adolf Hitler, diktator Jerman. Adolf juga menampilkan Sohei Toge, seorang reporter Jepang, dan pencariannya akan dokumen yang dapat membalikkan keadaan perang. Karya tersebut mengeksplorasi tema kebangsaan, etnis, rasisme, dan perang, dan memasukkan unsur-unsur usia dewasa, fiksi mata-mata, dan drama sejarah.
3. Buddha
Manga yang digambar oleh Osamu Tezuka ini dan merupakan interpretasi unik Tezuka tentang kehidupan Siddhartha Gautama, pendiri Buddhisme. Serial yang mendapat pujian kritis dan sering disebut sebagai penggambaran kehidupan Buddha yang eksplisit secara visual namun lucu dan menggugah pikiran. Serial ini sendiri telah menjadi teks pokok di kuil-kuil Buddha untuk dewasa muda dan remaja agar dapat mempelajari tentang kehidupan Buddha. Serial ini dimulai pada September 1972 dan berakhir pada Desember 1983, sebagai salah satu karya manga epik terakhir Tezuka.
Buddha memiliki lebih dari 20 juta eksemplar yang beredar dan memenangkan Eisner Awards pada tahun 2004 dan 2005. Karena perbedaan antara cara membaca bahasa Jepang dan bahasa Inggris, volume Amerika Serikat yang diterbitkan oleh Vertical Inc. disajikan sebagai gambar cermin dari karya asli Tezuka sehingga dapat dibaca dari kiri ke kanan, bukan dari kanan ke kiri. Hampir tiga dekade setelah manga selesai, adaptasi film anime dirilis pada tahun 2011. Film kedua dirilis pada tahun 2014.
4. Dororo
Kurang lebih anime ini memiliki cerita yang mirip dengan Kimetsu No Yaiba dengan tema klasik dan membasmi mahluk supranatural, Kisah ini menceritakan tentang Jukai, seorang dokter yang tidak hanya menyembuhkan orang sakit, tetapi membuat tubuh prostetik bagi mereka yang kehilangan anggota tubuh karena kecelakaan atau perang.
Di Jepang pada zaman Sengoku, seorang pemuda Ronin bernama Hyakkimaru dan bocah miskin bernama Dororo, melakukan perjalanan dan harus menghadapi berbagai iblis yang telah mencuri beberapa anggota tubuh Hyakkimaru demi bisa merebutnya kembali.
5. Kimba The White Lion
Lion King' dipercaya mengadaptasi serial animasi Jepang yang berjudul 'Kimba, The White Lion'. Animasi tersebut berfokus pada satwa liar Afrika yang tayang pada tahun 1960-an. Animasi tersebut diadaptasi dari manga 'Jungle Emperor' karya Osamu Tezuka.
Kimba The White Lion menceritakan tentang seekor singa putih yatim piatu yang berjuang untuk merebut kembali kerajaannya yang merupakan warisan dari almarhum ayahnya. Puncak kepopuleran Kimba diraih dari tahun 1950 sampai 1980. Disney Amerika Serikat beberapa tahun kemudian membuat kisah tentang The Lion King.
Disney tentu saja menyangkal menjiplak karya Tezuka. Dalam sebuah wawancara dengan Los Angeles Times, co-sutradara Rob Minkoff mengatakan, "Terus terang, saya tidak familiar dengan serial tv." Minkoff juga mengungkapkan baru tahu animasi 'Kimba, The White Lion' setelah melakukan perjalanan ke Jepang untuk mempromosikan 'The Lion King'.
Meskipun telah bertahun-tahun berlalu kontroversi ini masih terus berlanjut di kalangan penggemar. Terutama mengingat banyak kesamaan di antara keduanya. Meskipun dalam 'Kimba, the White Lion' alur cerita fokus mengeksplorasi hubungan antara manusia dan hewan, kesamaan visual tak bisa dilewatkan begitu saja.
Selain itu, terdapat banyak kesamaan dalam karakter. Selain karakter utama yang memiliki nama nyaris serupa, dalam 'Kimba, the White Lion' terdapat pula babon, hyena dan singa betina muda, burung mirip zazu dan singa jahat dengan penyakit mata bernama Claw.
The Lion King' dipercaya mengadaptasi serial animasi Jepang yang berjudul 'Kimba, The White Lion'. Animasi tersebut berfokus pada satwa liar Afrika yang tayang pada tahun 1960-an. Animasi tersebut diadaptasi dari manga 'Jungle Emperor' karya Osamu Tezuka.
6. Neo Faust
Manga Ini bercerita tentang tokoh utama yang memiliki penyakit kanker perut. Bisa dipastikan manga ini menceritakan akhir hidup Osamu Tezuka sendiri saat berada di rumah sakit.
Di detik detik akhir hidupnya pada Januari 1989, dokter sudah memperingatkan Osamu Tezuka jika dia tak beristirahat dan tak berhenti mengambar manga dia akan mengalami sakit yang lebih parah. Namun saat Tezuka sempat mengalami koma, anehnya dia malah meminta kertas dan pena untuk menggambar manga. Ini bisa dibilang sangat menyedihkan karena kata kata terakhir yang dia ucapkan adalah dia ingin menggambar manga sampai akhir hidupnya. Tak lama setelah itu Osamu Tezuka meninggal pada 8 Februari di tahun 1989.
(Damar Pratama Yuwanto)
Post a Comment