Ini Fakta Event Subkultur Otaku Paling Besar di Dunia yang tak Banyak Orang Tahu
Cosplay. |
Comiket atau Comike adalah pameran dan pasar dōjinshi terbesar di dunia yang diadakan setahun dua kali (Agustus dan Desember) di Tokyo, Jepang. Pameran dilangsungkan selama 2 atau 3 hari di gedung Tokyo Big Sight (Pusat Pameran Internasional Tokyo) dan dikunjungi sekitar setengah juta pengunjung.
Acara diisi dengan pameran dan penjualan hasil karya dōjin, mulai dari dōjinshi, anime, permainan video, kostum untuk cosplay, hingga figurin, dan aksesori. Ruang ganti tersedia bagi cosplayer yang ingin mengikuti acara berfoto dan peragaan cosplay di lokasi yang disebut Cosplay Square.
Pameran diselenggarakan oleh Komite Perencanaan Comic Market (Comic Market Setsuei-bu), diramaikan sekitar 35 ribu circle (grup artis dōjinshi) dan penerbit besar dōjinshi yang membuka stan. Pameran diadakan oleh penggemar untuk berkomunikasi dengan sesama penggemar, dan tidak untuk mencari keuntungan dari penjualan secara besar-besaran.
"Comic Market", "Comiket", atau "Comike" merupakan merek dagang terdaftar sejak tahun 1998. Setiap kali penyelenggaraan, nama Comic Market ditambah dengan nomor urut penyelenggaraan, misalnya "Comic Market 72" (disingkat C72) untuk pameran ke-72 (Agustus 2007). Di kalangan penggemar, pameran musim panas di bulan Agustus disebut Natsu Comi, sedangkan pameran musim dingin di bulan Desember disebut Fuyu Comi.
Namun ada yang mungkin tak diketahui banyak orang jika sebelum era Comiket booming seperti saat ini, tujuan awalnya tak diciptakan seperti yang kita ketahui hari ini, di mana kita datang ke sebuah event untuk bersenang-senang bersama penggemar manga ataupun oraku yang lain. Acara ini awalnya dibuat untuk perkumpulan seniman manga guna melakukan diskusi dan saling belajar dan berbagi pengalaman tentang karya karya yang ada di Sub Kultur Jepang.
Orang pertama yang menggagas konsep untuk saling belajar sebagai seniman dalam melahirkan karya dalam fiksi adalah Ozamu Tezuka, pengarang manga Astroboy yang dijuluki sebagai Bapak Manga Jepang. Ia mendirikan majalah yang disebut Gurakon yang menjadi cikal bakal Comiket saat ini. Gurakon ini berasal dari majalah yang dia buat yaitu majalah Com (komunikasi, komikus, dan komik ). Gerakan komunitas Gurakon ini diharapkan membuat mangaka tak lagi bekerja secara individual layaknya di era Ozamu Tezuka.
Ozamu Tezuka memiliki banyak murid beberapa di antaranya adalah Fujiko F. Fujio, pencipta Doraemon dan pencipta Kamen Rider. Untuk menampung ide-ide muridnya agar bisa saling berbagi inspirasi dia membuat komunitas Gurakon ini. Ozamu Tezuka tak mau setiap mangaka bekerja individual dan menyebarkan karya pada satu orang. Untuk itulah komunitas diharapkan bisa membuat para pencinta subkultur bisa berbagi inspirasi yang mereka punya dalam sub-kultur.
(nnn)
Post a Comment