RajaBackLink.com

Apakah Light Yagami Sedih dengan Kematian Ayahnya di Anime Death Note?

Karakter Light Yagami di anime Death Note.



Light Yagami adalah tokoh utama yang menjadi penjahat di animenya sendiri, Death Note. Kematian ayah Light adalah salah satu scene kematian paling memilukan di antara berbagai scene lainnya.

Pada awal anime ini berlangsung, Light Yagami tidak melihat dirinya sebagai dewa kematian, melainkan sebagai pelindung orang-orang yang tertindas. Dia membunuh para penjahat agar dunia ini terbebas dari kejahatan serta hal-hal yang membuat kenyamanan orang terganggu.

Menurut saya, Light Yagami memang psikopat yanng senang atas kematian rival dan musuh alaminya L.Lawliet tapi di depan anggota gugus tugas, ia bersedih dan nangis tersedu sedu dengan lebay-nya seakan sedih atas kematian L.

Namun berbeda dengan banyak penonton yang menganggap Light berpura pura sedih atas kematian ayahnya hanya untuk mendapatkan nama Mello dari ayahnya yang mendapat mata Shinigami, tapi saya merasa Light tulus atau tidak berakting saat ayahnya meninggal. Bahkan ketika Light kehilangan kepemilikan Death Note ia tak mau membawa pistol saat menangkap Yotsuba Grup.

Light Yagami jelas masih memiliki sisi kemanusiaan. Tentu, drama psikopatnya akibat rasa keadilan dan idealisme yang tinggi meski caranya salah.

Pada awal episode anime Death Note, Light Yagami memberantas semua kejahatan menggunakan Death Note-nya. Dia sama sekali tidak berpikir untuk menjadi dewa atau tuhan di dunia baru. Saat Soichiro Yagami, sang kepala penyelidik kasus Kira sekaligus ayah dari Light Yagami terbaring lemah, Yagami dan L menjenguk di rumah sakit. Keadaan Soichiro pada waktu itu sangat tertekan dan mengalami stres berat karena keluarganya dipantau 24 jam oleh L.

L yang ingin memastikan bahwa Light Yagami adalah Kira menanyakan beberapa hal kepada Yagami. Dia juga menyatakan bahwa dia mencurigai adiknya, Sayu Yagami, sebagai Kira. Pada saat L terus melemparkan beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk menyudutkan posisi Yagami sebagai Kira, dia marah karena pertanyaan yang diajukan itu bisa membuat Soichiro lebih terpuruk.

Walaupun, pada kenyataannya Soichiro ternyata tidak terlalu terpuruk karena dia tahu bahwa Sayu tidak bersalah. Soichiro yang menjalin kontrak dengan Ryuk untuk mendapatkan mata Shinigami, ditentang keras oleh Yagami. Rencana ini dilakukan untuk mengetahui siapakah nama dan identitas asli Mello.

Saat rencana ini dijalankan, sebenarnya Yagami tidak begitu setuju, namun Soichiro tetap bersikeras untuk menjalin kontrak dan memakai mata Shinigami-nya untuk membunuh Mello. Bahkan Yagami yang terbilang kejam dan keji, pada saat itu mengetahui bahwa ayahnya tengah berjuang sangat keras. Tadinya dia ingin memberikan kontrak itu kepada yang lain, namun pada akhirnya Soichiro tetap memaksa Yagami untuk melancarkan rencana tersebut karena ayah Light itu merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan adik Light yang ditangkap oleh Mello.

Sebelum kematian ayahnya, saya pikir itu hanya akting. Ketika Sochiro benar-benar mati kemudian Light menjatuhkan pena dan buku catatan, itu melambangkan bahwa Kira sedang "disingkirkan" untuk saat itu dan emosi asli Light mengambil alih dan dia benar-benar sedih atas kematian ayahnya. Air mata tertiup, musik yang sangat menyedihkan. Ini adalah pertama kalinya Anda melihatnya benar-benar menjatuhkan Death Note-nya, dan berteriak. Saya kira ini yang saya maksud, apakah ini pertama kalinya mereka membuat kematian sedramatis ini? Bahkan lebih dramatis dari kematian L.

Pada awalnya Soichiro Yagami sakit tapi sepertinya hanya L yang tahu persis apa yang salah dengannya. Light mungkin lupa bahwa dia sakit sebelum mengizinkannya untuk pergi ke garis depan dengan Mello. Ketika Soichiro membuat kesepakatan, ya dia akan segera mati. Bahkan ketika dia membuat kesepakatan, dia pada dasarnya bunuh diri lebih awal dan meningkatkan rentang hidup Mello tetapi hanya satu minggu.

Bahkan ketika dia berhadapan dengan Mello, jelas pada nomor rentang hidup Mello dia seharusnya mati hari itu. Tapi karena Light tidak bisa menuliskan namanya, Mello lolos dan hidup cukup lama untuk mengatakan bahwa Light dan Kira adalah orang yang sama.

Jangan salah paham, saya pikir Light memiliki perasaan yang campur aduk. Dia tidak hanya sedih karena kehilangan ayahnya, tetapi juga kehilangan ayahnya dan tidak mendapatkan apa-apa darinya yaitu nama asli Mello.

Pada akhirnya, Light memiliki perasaan, tetapi keegoisannya jauh lebih besar daripada kasih sayangnya, ini ditunjukkan ketika dia ragu-ragu untuk menulis nama Sayu karena dia pikir itu hanya akan menimbulkan kecurigaan bahwa dia adalah Kira. Light peduli, tetapi tidak cukup untuk mengatakan apa-apa.

 
(Damar PY)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.