Tiga Minuman Ini Bisa Memperburuk Peradangan dalam Tubuh
Minuman dengan gula tambahan bisa memperburuk inflamasi atau peradangan (foto: pixabay). |
Peradangan atau inflamasi adalah respons alami sistem daya tahan tubuh saat menghadapi penyakit atau cedera. Pada dasarnya ini merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk melawan infeksi dan memulihkan diri.
Namun bila peradangan terjadi secara berlebihan, dampaknya akan merugikan kesehatan karena dapat memicu masalah seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Hanya saja, menurut kepala nutrisi dan kesejahteraan dari WW New York, Amerika Serikat, Jaclyn London RD CDN, seperti dilansir LiveStrong, Februari 2022, peradangan yang terjadi secara kronis atau jangka panjang bisa membahayakan kesehatan. Alasannya, peradangan seperti ini akan mengganggu dan mendegradasi sel-sel tubuh, kemudian menyebabkan kerusakan jaringan, lalu kerusakan organ.
Sebagian jenis makanan dan minuman juga dapat memperburuk kondisi inflamasi di dalam tubuh. Makanan dan minuman ini biasanya memiliki sifat proinflamasi. Asupan proinflamasi mendorong peradangan kronis melalui serangkaian reaksi biokimia yang mendorong tubuh untuk kerja lebih keras dalam menjalankan tugasnya. Seiring waktu, ini bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh.
Untuk menghindari situasi tersebut, setidaknya ada tiga minuman yang dapat memperburuk inflamasi sehingga perlu dihindari.
- Minuman dengan Gula Tambahan
Minuman bergula memang terasa nikmat dan menyegarkan. Hanya saja, kandungan gula tambahan pada minuman seringkali berlebihan. Semakin banyak gula sederhana (karbohidrat rafinasi) yang dikonsumsi, semakin banyak produk sampingan yang diproduksi tubuh sebagai hasil dari beragam respons metabolisme.
Kondisi tersebut akan memicu serangkaian reaksi yang meningkatkan radikal bebas sehingga bisa merusak jaringan sehat di dalam tubuh. Di sisi lain, kondisi ini juga akan meningkatkan sitokin yang mendorong inflamasi.
Ada beragam minuman yang memiliki kandungan gula tambahan cukup tinggi. Sebagian di antaranya adalah soda, jus buah, kopi atau teh manis, dan minuman alternatif susu.
Agar tidak mengonsumsi gula berlebihan dari minuman, selalu cek kandungan sumber gula yang terdapat dalam minuman. Beberapa di antaranya adalah gula pasir, madu, sirup, gula kelapa, dan sari buah. Setelah itu, periksa berapa jumlah gula total dalam minuman.
Pilih minuman dengan jumlah gula total paling rendah bila ingin minum minuman manis. Ukuran atau porsi juga penting ketika berkaitan dengan minuman bergula.
- Minuman dengan Pemanis Buatan
Beberapa produk minuman seperti soda diet memiliki label bebas gula karena tak menggunakan gula tambahan sebagai pemanis, melainkan pemanis buatan. Minuman ini kerap menjadi pilihan alternatif bagi orang-orang yang sedang mengurangi konsumsi minuman bergula.
Akan tetapi, pemanis buatan seperti aspartam dapat memicu respons inflamasi pada orang yang sensitif. Efek peradangan ini dapat menyebabkan masalah kronis yang serius.
Bila ingin mengonsumsi minuman yang manis, coba minum infused water. Untuk membuatnya, masukkan potongan buah ke dalam air putih lalu simpan di dalam kulkas.
- Alkohol
Bagi sebagian orang, konsumsi alkohol dapat membantu relaksasi dan meredakan stres. Akan tetapi, konsumsi alkohol sebenarnya dapat meningkatkan inflamasi di dalam tubuh.
Sebuah studi dalam Alcohol Research: Current Reviews menemukan bahwa konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan inflamasi di usus. Inflamasi atau peradangan ini terjadi karena asupan alkohol mengubah komposisi dan fungsi mikrobiota usus, melemahkan lapisan usus, dan mengganggu imunitas mukosa usus.
Kondisi ini perlu diwaspadai karena bakteri usus mempengaruhi cara sistem imun berfungsi. Selain itu, kondisi tersebut juga bisa memicu peningkatan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan kanker kolon.
(nnn)
Post a Comment