Mitos dan Fakta Tentang Susu yang Perlu Dipahami
Mitos dan fakta soal susu (foto: pixabay). |
Produk susu dan turunannya (produk dairy), seperti keju dan yogurt telah menjadi konsumsi umum bahkan sebagai kebutuhan sehari-hari. Sayangnya, menurut spesialis gizi dr Christin Santun Sriati Lumbantobing, MGizi SpGK, masih ada beberapa mitos yang dipercaya masyarakat padahal itu keliru.
Christin dalam siaran pers Greenfields, belum lama ini, menekankan konsumsi susu sebaiknya sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Berikut beberapa mitos dan fakta soal susu.
Mitos:
Minum susu di malam hari membuat gemuk.
Fakta:
Salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah melewati batas konsumsi kalori harian. Selama tak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tidak akan berpengaruh pada berat badan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu mengonsumsi susu dan tidur di malam hari. Pastikan memberi waktu yang cukup untuk badan mencerna susu sebelum tidur.
Mitos:
Minum susu malam hari bisa menambah tinggi badan.
Fakta:
Secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino tinggi yang penting untuk pertumbuhan. Di malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat seseorang beristirahat. Saat tidur, berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi, dalam kondisi ini, tubuh akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, menjadi asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat tidur.
Mitos:
Produk dairy yang berbeda, seperti susu dan yogurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan.
Fakta:
Mengonsumsi berbagai produk dairy secara bersamaan sebenarnya tidak apa-apa. Bagi para penggemar produk dairy, bisa menikmati susu bersama keju, atau susu bersama yogurt. Tetapi, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sewajarnya karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebihan tentu kurang baik. Misalnya, jika biasa mengonsumsi susu sebanyak 250ml, coba untuk kurangi takarannya menjadi 150ml jika ingin mengonsumsinya bersama yogurt atau keju.
Mitos:
Orang yang memiliki intoleransi laktosa (lactose intolerance) sama sekali tidak bisa mengomsumsi susu.
Fakta:
Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang di kandung susu, saat mengomsumsi susu, tubuh orang itu akan bereaksi kurang baik seperti gatal-gatal atau mual. Ada perbedaan antara alergi dan intoleransi susu.
Mitos:
Cara penyimpanan susu segar dan susu UHT sama saja.
Fakta:
Terdapat beberapa macam susu, seperti susu sapi segar dan susu UHT, dan cara menyimpannya pun berbeda. Kalau tidak disimpan dengan benar, kandungan nutrisi pada susu akan hilang.
Mitos:
Susu full cream adalah pilihan terbaik untuk lansia.
Fakta:
Dua masalah utama pada lansia adalah tidak mau makan dan makan terlalu banyak. Seiring dengan berjalannya waktu, biasanya nafsu makan akan berkurang. Bagi lansia yang cenderung tidak mau makan, dapat diberikan susu full cream dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dan lebih padat akan nutrisi. Tapi untuk lansia dengan diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan lemak.
Mitos:
Saat dimasak, kandungan gizi pada susu akan hilang.
Fakta:
Produk susu mengandung protein, vitamin, dan mineral yang rentan mengalami kerusakan saat dimasak. Saat memasak menggunakan bahan produk turunan susu, sebaiknya tidak terlalu lama atau hingga mengeluarkan asap (mencapai smoking point) yang artinya suhu sudah terlalu panas dan kandungan nutrisi di dalamnya sudah mulai terganggu.
(nnn)
Post a Comment