RajaBackLink.com

Ini 4 Lokasi Paling Berisiko yang Perlu Dihindari Selama Pandemi

Ilustrasi virus corona.

Penularan virus corona alias Covid-19 makin mengkhawatirkan menjelang akhir tahun 2020 ini. Bukan saja jumlah yang positif tertular Covid-19 yang terus meningkat, tapi juga cara penularannya yang makin mudah.

Karena mudahnya Covid-19 menular, maka ruang publik dengan interaksi manusia memiliki risiko yang tinggi. Terutama lokasi yang membuat orang berkerumun di dalam ruangan tanpa ventilasi mencukupi.

Hingga saat ini karakteristik penyebaran virus penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, masih terus diteliti. Untuk saat ini, para ahli sangat menyarankan bangunan-bangunan memiliki ventilasi udara yang lebih baik untuk menekan risiko transmisi di dalam ruangan.

Ahli imunologi dan direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, Amerika Serikat, Anthony Fauci MD, mengungkapkan, ada empat jenis lokasi yang paling berisiko menjadi tempat penyebaran Covid-19. Klaim ini juga didukung oleh bukti yang telah dilaporkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Seperti dilansir Prevention, September 2020, berikut empat lokasi paling berisiko selama pandemi.

1. Pusat Kebugaran

CDC menyampaikan hasil studi dari kasus-kasus Covid-19 di 11 fasilitas layanan kesehatan rawat jalan. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 7,8 persen pasien Covid-19 dewasa sempat mengunjungi gym dalam dua pekan terakhir.


2. Bar, Kafe, Tempat Nongkrong

Laporan CDC juga menyatakan bahwa 8,5 persen pasien Covid-19 dewasa sempat mengunjungi bar atau kedai kopi dalam dua pekan terakhir.

3. Restoran

Berdasarkan laporan ini, tempat yang dinilai paling berisiko lainnya adalah restoran. Sebanyak 40,9 persen pasien Covid-19 dewasa sempat bersantap di restoran sebelum terbukti positif. Keberadaan restoran indoor di wilayah dengan tingkat infeksi yang tinggi akan menjadi sebuah masalah. Masalah ini akan bertambah besar bila masyarakat tidak menggunakan masker.

4. Perkumpulan Agama

Laporan CDC mencatat perbedaan mencolok antara orang yang pergi ke gereja atau pertemuan keagamaan lain dan mendapatkan hasil tes positif, yakni 7,8 persen, dan orang yang dites negatif, yakni 5 persen. Jika memang harus hadir di tempat ibadah, usahakan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.