Deretan Virus Ganas yang Ancam Dunia
Virus/Pixabay |
Jumlah ini bisa saja terus bertambah karena belum ada obat yang benar-benar mujarab untuk sembuh dari corona. Sehingga, belum bisa dipastikan kapan wabah ini akan berakhir.
Jutaan kasus virus yang diduga berasal dari Wuhan, China, itu tersebar di 214 negara dan wilayah. Sebenarnya, selain virus corona yang mematikan, sejarah mencatat ada berbagai macam virus yang pernah membuat geger dunia. Berikut virus-virus ganas yang mengancam peradaban manusia.
Cacar (10.000 SM-1979), 300 juta korban
Jauh sebelum dunia bebas dari ancaman cacar pada 1980, selama ribuan tahun manusia harus bertarung dengan cacar. Pada abad ke-20, cacar menyebabkan 300 juta kasus kematian. Sebelum dihilangkan oleh program vaksinasi yang dimulai dengan sungguh-sungguh pada pertengahan 1960-an, penyakit cacar telah menewaskan sedikitnya 300 juta orang di abad ke-20. Penyakit ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Telah terdeteksi dalam sampel jaringan yang diambil dari mumi-mumi Mesir kuno, dan pada abad ke-18, sekitar 400 ribu orang Eropa per tahun meninggal akibat penyakit ini dengan banyak lagi yang dibiarkan buta atau cacat.
Campak (abad 7 SM-1963), 200 juta korban
Seperti cacar, pandemi campak juga sudah dikenal di masa sebelum masehi. Campak menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia dengan korban jiwa mencapai 200 juta orang di seluruh dunia. Virus ini sangat mudah menjangkit anak-anak berusia prasekolah. Seseorang akan bebas dari ancaman campak jika pernah satu kali terjangkit penyakit tersebut. Wabah campak pertama kali mengemuka di lingkup komunitas global pada 1912, kala Amerika Serikat mengumumkan campak sebagai bencana nasional.
Justinian (540-740), 25-50 juta korban
Berasal dari China. Ini adalah wabah pes pertama kali yang mencapai Eropa sekitar 540 Masehi. Penyakit ini menyerang di seluruh benua selama hampir 200 tahun dan diperkirakan telah menyebabkan populasi Eropa turun sekitar 50 persen dari waktu ke waktu. Penulis sejarah Yunani Procopius menulis, pada puncaknya wabah itu menewaskan 10 ribu orang per hari di Konstantinopel. Jumlah sebenarnya korban wabah Justinian mungkin tak akan pernah diketahui. Namun para sejarawan meyakini itu sebagai salah satu pandemi paling mematikan yang pernah ada. Antara 25 dan 50 juta orang tewas selama dua abad wabah teror, jumlah kematian yang setara dengan hampir seperempat populasi dunia pada saat wabah pertama.
Black Death (1340-1771), 75 juta korban
Black Death atau Kematian Hitam, yang melanda Asia dan Eropa sejak 1340-an dan 1350-an adalah salah satu pandemi paling ganas dalam sejarah manusia. Paling ganas karena mengakibatkan kematian sekitar 75 hingga 200 juta orang. Para sejarawan percaya, penyebaran dimulai di suatu tempat di China, melalui sepanjang Jalur Sutera untuk menyebar melalui Krimea dan ke Eropa. Populasi dunia pada saat itu diperkirakan sekitar 475 juta. Black Death mengurangi jumlah itu menjadi sekitar 350 juta. Sejarawan Norwegia Ole Benedictow memperkirakan bahwa jumlah kematian mungkin lebih parah.
Flu Spanyol (1918-1919), 500 juta korban
Pada 1918, usai perang yang menghancurkan Eropa, varian baru dari virus influenza H1N1 muncul. Ini menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia, termasuk beberapa daerah paling terpencil. Jumlah korban tewas diperkirakan telah mencapai setidaknya 50 juta, dan mungkin mencapai 100 juta. Sekolah dan teater ditutup selama tahun 1919 dan 1920, dengan beberapa digunakan sebagai kamar mayat sementara. Flu Spanyol ini berasal dari kamp penempatan pasukan di Prancis. Pada 2014, sejarawan Mark Humphries berspekulasi bahwa 96 ribu buruh China yang telah dipekerjakan untuk menggali parit untuk pasukan Inggris dan Prancis mungkin menjadi sumber pandeminya. Flu Spanyol hingga sekarang tetap menjadi epidemi paling mematikan yang pernah ada.
HIV AIDS (1981-sekarang), 25-40 juta korban
Saat ini, HIV masih menjadi salah satu pembunuh terbesar. Diperkirakan sekitar 25-40 juta orang meninggal akibat infeksi HIV sejak virus ini pertama kali ditemukan pada 1980-an. Virus ini diperkirakan pertama kali muncul pada monyet di Afrika pada 1920-an. Penyakit ini tetap menjadi momok hingga saat ini, khususnya bagi orang-orang yang ada di negara-negara berpendapatan rendah atau sedang. Di negara-negara ini sekitar 95 persen kasus infeksi HIV baru terjadi setiap tahunnya.
Flu Babi (2009-2012), 500 ribu korban
Pandemi flu pada 2009 ini dikenal saat itu sebagai flu babi. Flu babi diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 285 ribu dan mungkin hingga 580 ribu orang. Virus ini adalah varian dari H1N1, infeksi yang sama yang menyebabkan flu Spanyol pada 1918 yang mengerikan. Saat itu, di Amerika Serikat ada 113.690 kasus dikonfirmasi dan lebih dari 3.000 kematian. Varian lain pada virus yang sama, seperti epidemi flu Asia 1958 dan 1968, menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. Tetapi secara keseluruhan memiliki tingkat kematian lebih rendah.
(Dinar K Dewi)
Sumber: Daily Star, Live Science, National Geographic
Post a Comment