Tips Menghindari Rasa Sepi Saat Jadi Solo Traveller
(Solo traveller/ilustrasi/foto: pixabay) |
Meredith Carey, seorang penulis dari CNTraveller, dalam sebuah tulisan menggambarkan perasaannya saat melakukan perjalanan seorang diri di usia 22 tahun. Ia merasa kerepotan melakukan solo trip pertamanya di Italia.
Carey pernah menangis di lorong Eataly Genoa, kelelahan akibat jetlag, dan hal yang membuat lebih parah saat tidak bisa menguasai bahasa lokal. Ia merasa seperti berada di dalam kegelapan. Hingga akhirnya ia mendapat cara untuk mengatasi rasa kesepian dan kekhawatiran saat melakukan solo trip.
Carey merasa lega karena tidak sendiri merasakan kesulitan berpelisir sendirian di tempat asing. Banyak para pelancong lain, salah satunya Samantha Brown yang mengalami hal serupa.
Brown yang juga editor dari Traveler Mark Ellwood sempat merasa kesepian. Para solo trip traveller kemudian berbagi pengalamannya untuk menghindari atau menaklukkan "blues perjalanan sendirian". Ini tips mereka buat yang sedang atau akan melakukan solo trip.
- Ubah Pola Pikir
Bila sebelumnya semua kegiatan selalu dikaitkan dengan banyak orang, kali ini lakukan aktivitas yang memang ingin dikerjakan sendirian. Misalnya, bersantai di bak mandi. Bahkan menatap diri sendiri di kaca besar yang jarang bisa dilakukan di rumah, hingga duduk di kafe, dan membaca buku bisa menjadi hal yang mudah dilakukan.
- Melebur Dalam Lingkungan
Berakting atau berpura-pura saja sebagai penduduk lokal yang sudah lama tinggal di tempat tersebut. Hal ini bisa ampuh untuk mengurangi rasa kesendirian. Berjalan di tengah taman dan menikmati suasana bisa menjadi salah satu aktivitas yang bisa dilakukan. Atau, pergilah ke supermarket dan beli bahan makanan untuk dimakan di hotel. Hal ini bisa membuat kita seolah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari penduduk lokal. Aktivitas ini juga cukup menghibur.
- Pergi ke Keramaian
Kesendarian menjadi hal yang tak bisa ditepis saat solo trip. Meski demikian, ini menjadi keindahan dalam melakukan perjalanan solo. Mengapa? Seorang solo traveller bertanggung jawab secara penuh terhadap dirinya sendiri sehingga memiliki kebebasan. Berbeda ketika melakukan perjalanan bersama rombongan yang mungkin mempunyai perbedaan pikiran.
Namun ketika merasa benar-benar sendirian dan membutuhkan teman, pergilah ke tempat ramai untuk menemukan "teman". Tempat ramai tersebut bisa berupa pasar lokal atau mal. Lokasi tersebut akan penuh dengan orang yang berkeliaran sehingga suasana ramai akan membuat kesendirian seolah tidak terasa lagi.
- Teman Saat Sarapan
Sarapan atau makan pagi menjadi hal yang tak boleh terlewatkan saat melakukan perjalanan seorang diri. Ketika sarapan di sebuah restoran, bawalah buku atau catatan. Kemudian buatlah catatan untuk hari itu. Berbincang sebentar dengan para staf restoran bukan hal buruk. Biasanya mereka cenderung belum sibuk pada pagi hari. Hal yang menguntungkan pada jam makan pagi, orang-orang biasanya lebih segar, santai, dan nyaman untuk diajak bicara.
(Dinar K Dewi)
Post a Comment